Semua orang tahu, Siti
fatimah adalah putri dari Rasulullah SAW. Sebagai manusia biasa, tentu pernah merasakan suka
dan duka atau sehat dan sakit.
Pernah
suatu waktu Ia menderita suatu penyakit. Ketika penyakitnya agak parah,
Syaidina Ali, sang suami mencoba untuk menghibur. “Dari sekian banyak jenis
makanan, makanan apakah yang kamu inginkan.?”
“Aku
ingin merasakan buah delima,” jawab Siti Fatimah.
Tanpa
pikir panjang Ali langsung membeli buah delima ke pasar dan segera pulang. Di
tengah perjalanan, Ali disapa seseorang yang sedang duduk di trotoar, “Wahai
hamba Allah..!! Sudah lima
hari aku duduk di trotoar ini karena tidak tahan pedihnya sakit yang sedang
kuderita. Terus terang aku sedang kelaparan. Kalau tidak keberatan, berikanlah
buah delima itu padaku..!!”
Ali
terenyuh. Buah delima yang ada ditangannya dibelah dua. Sebagian untuk orang
itu dan sebagian lagi akan diberikan pada Siti Fatimah.
Berkat
izin Allah semata, setelah separuh buah delima itu diberikan pada Fatimah,
ternyata Ia sembuh. Asal tahu saja, karena buah delima yang ada di tangan Ali
sudah tidak utuh, maka timbul rasa malu di dalam hatinya untuk diberikan pada
Fatimah.
“Tidak
perlu merasa malu padaku wahai suamiku,” ujar Fatimah ketika menyambut
kedatangan Syaidina Ali di depan pintu. “Ketahuilah, ketika engkau memberikan
separuh buah delima pada si pengemis tadi, seketika itu pula rasa ingin ku
kepada buah delima hilang begitu saja.”
Perasaan
Syaidina Ali begitu gembira mendengar kata-kata yang dilontarkan Fatimah.
Sesaat
kemudian terdengar ada orang yang mengucapkan salam, “Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.”
Setelah
pintu rumah di buka, ternyata orang yang bertamu adalah Salman Al Farisi yang
membawa sesuatu dalam kantong.. Ketika kantong dibuka, ternyata berisi buah delima sebanyak sembilan
butir.
“Aku
yakin pemberianmu ini salah alamat, aku tidak mau menerimanya,” ujar Ali.
“Mengapa
begitu? Apa alasanmu?” Tanya Salman.
“Kalau
untuk ku pasti sepuluh buah, bukannya sembilan buah. Kukatakan demikian karena
Allah SWT berjanji bahwa barang siapa berbuat satu kebaikan, maka Ia akan
mendapat balasan sepuluh kali lipat,” kata Syaidina Ali dengan nada serius.
Kemudian
Salman mengeluarkan sebuah delima yang sengaja disembunyikan di dalam kantong
bajunya dan kemudian diberikan kepada Ali.
“Sebenarnya
buah delima yang akan kuberikan padamau jumlahnya sepuluh, bukan sembilan,
semua itu kulakukan hanya untuk mengujimu,” ujar Salman sembari tersenyum.